Inovasi Terbaru: Sistem Nutrition Mixing Berbasis IoT Mendorong Revolusi Pertanian

Aditya Bhatara

Perkebunan buah-buahan, terutama tanaman melon, telah melangkah maju dalam menerapkan inovasi teknologi digital. Greenhouse Melon sudah diperkenalkan dengan sistem penyiraman nutrisi otomatis, namun masih ada bagian yang perlu ditingkatkan untuk memperbaiki presisi dan efisiensi. Berdasarkan penelitian dari Pengajar Fakultas Industrial Engineering Swiss German University, Gunawan Zuardi, ditemukan bahwa formulasi campuran nutrisi AB mix untuk tanaman melon yang menggunakan media sekam dan cocopeat masih dilakukan secara manual, menyebabkan tingkat presisi dan kinerja yang optimal sulit dicapai.

“Selama ini, formulasi campuran nutrisi AB mix, sebagai nutrisi untuk tanaman melon yang menggunakan media sekam dan cocopeat, masih dilakukan secara manual. Alhasil, selain membutuhkan waktu untuk mencampur AB mix hingga tingkat ppm tertentu dan melakukan pengadukan manual (2X sehari), tingkat presisi pun juga sulit mencapai hasil yang optimal. Dan kondisi ini bisa berpengaruh pada hasil panen, mengingat tanaman melon dengan media sekam membutuhkan nutrisi yang tepat secara rutin setiap hari,” ujar Pengajar Fakultas Industrial Engineering Swiss German University, Gunawan Zuardi.

Untuk menyelesaikan masalah ini, pemerhati dari Swiss German University (SGU) dan Festino Indonesia berkolaborasi untuk mengembangkan sistem Nutrition Mixing berbasis Internet of Things (IoT). Melalui pendanaan dari program matching fund Kedaireka Kemendikbud, sistem inovatif ini diaplikasikan di greenhouse Melon petani milenial di Balai Benih Hortikultura (BBH) di Pasir Banteng, Jawa Barat.

Eksperimen dilakukan dengan menerapkan perangkat Nutrition Mixer berbasis IoT untuk mencampur dan mengaduk nutrisi AB mix hingga mencapai tingkat ppm yang diinginkan. Sistem ini bekerja secara otomatis, mengambil informasi dari perangkat IoT yang telah terintegrasi. Perangkat IoT sebelumnya telah memiliki kemampuan pengecekan kualitas media tanaman dan kondisi udara. Dengan modifikasi menggunakan algoritma tertentu, perangkat ini menerima input jenis dan kadar pupuk yang dibutuhkan, lalu mengirim instruksi ke perangkat Nutrition Mixer melalui smartphone.


Perangkat Nutrition Mixer akan mengeluarkan pupuk dan air yang diperlukan, melakukan pencampuran hingga mencapai tingkat ppm yang diinginkan, dan kemudian informasi hasil proses akan dikirim kembali ke perangkat IoT. Setelah itu, perangkat IoT akan menjalankan instruksi selanjutnya dengan menyirami nutrisi tersebut ke masing-masing tanaman melalui drip irrigation yang sudah tersedia.

Implementasi sistem Nutrition Mixing berbasis IoT di lapangan ini menjadi langkah awal yang menjanjikan, memungkinkan penghematan tenaga kerja serta meningkatkan presisi dalam penggunaan pupuk. Selain itu, sistem ini juga membantu para petani dan penyuluh pertanian untuk melakukan riset terhadap pemberian nutrisi yang optimal guna memperoleh hasil panen yang efektif dan efisien.

Adaptasi teknologi digital yang berkelanjutan ini diharapkan dapat menginspirasi para petani milenial untuk meningkatkan kinerja dan semangat mereka dalam membudidayakan tanaman buah-buahan berjangka waktu pendek, yang memerlukan proses fertigasi rutin setiap hari. Dengan demikian, revolusi digital dalam pertanian melon tidak hanya menghadirkan inovasi teknologi, tetapi juga meningkatkan kualitas hasil panen dan efisiensi usaha petani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *